VOLUME MOLAR PARSIAL
Nama : Nuraida Ariani
NIM : F1C121035
Kelas : Kimia R-001
mata Kuliah : Praktikum Kimia Fisik Lanjutan
Molal atau molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per kg pelarut, berarti merupakan perbandingan antara jumlah mol zat terlarut dengan massa pelarut dalam kilogram sementara. Volum molar parsial adalah kontribusi pada volum, dari satu komponen dalam sampel terhadap volum total. Volum molar parsial komponen suatu campuran berubah-ubah tergantung pada komposisi, karena lingkungan setiap jenis molekul berubah jika komposisinya berubah dari A murni ke B murni. Perubahan lingkungan molekuler dan perubahan gaya-gaya yang bekerja antara molekul inilah yang menghasilkan variasi sifat termodinamika campuran jika komposisinya berubah. Salah satu sifat-sifat parsial yang ada yakni sifat molal parsial yang lebih mudah digambarkan dengan volume molal parsial, yaitu konstribusi pada volume dari satu komponen dalam sampel terhadap volume total (Dogra, 1990).
Volum molar parsial adalah kontribusi pada volum, dari satu komponen dalam sampel terhadap volum total. Volum molar parsial komponen suatu campuran berubah-ubah tergantung pada komposisi, karena lingkungan setiap jenis molekul berubah jika komposisinya berubah dari A murni ke B murni. Perubahan lingkungan molekuler dan perubahan gaya-gaya yang bekerja antara molekul inilah yang menghsilkan variasi sifat termodinamika campuran jika komposisinya berubah Volume molal parsial biasanya digunakan dalam menentukan tekanan uap campuran. Selain itu dalam mencampurkan suatu zat tertentu dengan zat lain dalam temperature tertentu, kita juga harus mengetahui volume molal parsial dari zat-zat tersebut. Jadi, sangatlah penting untuk mengetahui volume molal parsial komponen larutan (Atkins, 1994).
Ada 3 sifat termodinamik molal parsial utama, yakni: (i) volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan, (ii) entalpi molal parsial dan (iii) energi bebas molal parsial. Satu hal yang harus diingat adalah bahwa sifat molal parsial dari suatu komponen dalam suatu larutan dan sifat molal untuk senyawa murni adalah sama jika larutan tersebut ideal (Dogra, 1990).
Menurut Mulyani et al (2012), volum molar parsial didefinisikan sebagai perubahan volum larutan akibat perubahan mol komponen tersebut pada suhu, tekanan dan jumlah komponen lain tetap. Secara simbolik volum molar parsial pada senyawa A dalam campuran A dan B dapat didefinisikan sebagai
Dimana dengan menggunakan definisi ini, perubahan volume campuran dapat dijelaskan dengan menggunakan diferensial total V:atau
- Volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan.
- Entalpi molal parsial.
- Energi bebas molal parsial (potensial kimia).
3. Menentukan volume awal minuman yang didapat dengan rumus
V = nAVA + nBVB
Nilai Vair dan V etanol didapatkan dari grafik korelasi volume molal parsial air dan etanol diatas, didapatkan V air = 18 cm3 mol-1 dan volume etanol = 53,6 cm3 mol-1
V = nAVA + nBVB
Vawal = nAir VAir + nEtanol VEtanol
= 3,87 mol × 18 cm3 mol-1 + 0,514 mol × 53,6 cm3 mol-1
= 97,2 ml
Setelah diketahui volume awal yang didapatkan maka untuk mendapatkan volume campuran 100 cm3 maka kita misalkan,
V2 = 100 ml
Vawal = V1 = 97,3 ml
Kemudian dimasukkal lagi ke dalam persamaan
Vtotal = V2 / V1 × Vair + V2 / V1 × Vetanol
=100ml/97,2 ml × 70 ml + 100ml/97,2 ml × 30 ml
= 72 ml + 30,8 ml
= 102,8 ml ≈ 100 ml
Jadi bartender membutuhkan 72 ml air dan 30,8 ml etanol untuk mendapatkan 100 ml volume minuman yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1994. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S.K., & S. Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI Press.
Fleming, P. 2023. "Partial Molar Volume". Journal of Libretext Chemistry. Vol. 7(2) : 9-15.
Mulyani, S., Liliasari, A. Hinduan dan M.A. Martoprawiro. 2012. "Pembekalan Keterampilan Memaknai Bahasa Simbolik dan Kesadaran Akan Skala (Sense of Scale) Melalui Inkuiri Pada Perkuliahan Kimia Fisik III". Jurnal Pengajaran MIPA. Vol. 17(2) : 269-277.
Rao, R.R. dan K.R. Fasad. 2003. "Effect of Volume and Partial Molar Volum Variation". Journal Bearings. Vol. 46(1) : 143-152.
Komentar
Posting Komentar